Kau selalu kembali dalam wujud yang lebih manis dari janji. Kau selalu punya cara membayangi. Dan sekuat apapun aku menyibak senyummu, serapat apapun aku mengurung ingatan tentangmu, kau tak pernah jemu menawariku harapan. Kau tentu tak ingat betapa aku secara sadar memilihmu di antara banyaknya rayuan. Kau malah menyuruhku pergi. Kau dengan sangat amat kurang […]
Sejak mata kita bertabrakan, kita meyakini kalau tak ada salah satu dari kita yang merasa menemukan. Sebab sesungguhnya, ya… kita saling menemukan. Kemudian kita mulai rutin menekuni hati satu sama lain. Kau mengeja perasaanku yang sulit terbaca orang awan, sedang aku tabah mengurai pikiranmu yang disandra masa lalu. Sampai aku menyadari bahwa kau adalah sebaiknya […]


