Layang Pribadi Untuk Gege Elisa. Dengan Segenap Gemas

Hai, Gege Elisa! Semoga kau membaca surat ini dalam keadaan sehat.

Sebelumnya, perkenalkan. Aku Reshie. Orang yang tak ada dalam list following-mu. Selain tak mengenalku, sepertinya nama itu baru kau dengar sekarang. Oh ya, jangan khawatir. Aku tidak sedang menawarkan asuransi atau bisnis beromzet milyaran. Aku menulis ini karena tak tahan melihat kegemasanmu di beberapa kanal media sosial –Tiktok khususnya. Dan itu sungguh membuatku capek, Ge!

Ge? Boleh kupanggil kau Ge? Sepertinya itu panggilan yang cocok untukmu –paling tidak untuk diriku sendiri.

Aku tahu waktumu tak banyak. Maka, mari kita mulai.

Gege yang ceria.

Sejujurnya, pertama kali aku tahu eksistensimu di semesta ini adalah dari Tiktok. Mungkin sekitar satu bulan lalu. Entah bagaimana algoritma Tiktok bekerja, tiba-tiba salah satu videomu muncul di FYP-ku. Jam satu pagi saat itu. Aku bahkan masih ingat bagaimana pandangan matamu menyihirku. Ya, Ge. Kau punya pandangan mata yang magis! Pandangan mata yang membuatku berhenti menggulirkan jari dan ikhlas berendam di situ. Apa kau pikir itu berlebihan? Tidak, Ge. Nyatanya ada banyak hal di dunia ini yang harus dilebih-lebihkan –harapan contohnya. Contoh lainnya, ya tatapanmu itu 🙂

Gege yang punya senyum syahdu.

Kemudian aku berselancar ke internet. Kucari-cari kamu di setiap halaman Google yang sesak. Dari situ, aku tahu tanggal lahirmu, film pertamamu, nama-nama tokoh yang kau perankan dan beberapa referensi singkat tentang dirimu. Tentu aku belum merasa puas sampai tahu film dan makanan favoritmu. Aku juga belum tahu siapa band favoritmu, eh!

Maka, aku beralih ke Instagram. Aku langsung me-follow-mu. Dan di situ, aku bisa lebih jeli memperhatikanmu. Aku juga jadi tahu hobi dan jam sibukmu.

Kau itu suka sekali main golf ya, Ge? Kok bisa sih? Boleh tahu kenapa? Sebab tadinya, kupikir kau itu suka berenang. Lalu, Ge aku lihat ada semacam lebam ungu di lengan kananmu. Apakah itu tak apa? Apakah tak mengganggu aktivitasmu? Atau itu sekedar tanda lahirmu? Duh, aku benci harus khawatir kayak gini.

Oh ya, Ge. Kau itu anak sunset atau sunrise sih? Kemarin kulihat kau post instastory matahari orange gitu. Aku tak tahu pasti apakah itu sunset atau sunrise. Tapi, sepertinya kau itu anak sunrise ya? Koreksi jika aku salah, Ge!

Gege yang giginya sebening biji mentimun.

Sudah barang tentu, kemungkinan kita bisa bertemu sangat muskil. Maka, aku tak berharap apa-apa dari surat ini. Aku bahkan tak berharap kau akan meresponnya. Aku cuma ingin mengeluarkan isi kepalaku dan tentu saja mengurangi capekku karena harus melihat kau pamer kegemasan melulu.

Selain itu, Ge. Sejujurnya. Kau itu mengingatkanku dengan seseorang. Ya meski nggak mirip-mirip amat sih. Tapi entah kenapa, dari caramu memandang dan cara jalanmu, itu sudah cukup valid untuk bilang kalian punya kesamaan. Oh, ya. Aku memanggilnya Angsa, Ge. Lucu kan? Itu karena kalian punya kemiripan; sama-sama menggemaskan! Angsa itu gemesin kan, Ge?

Gege dan Angsa yang suka bikin melting cowok-cowok.

Aku boleh nggak sih mengganti zodiakmu menjadi Cancer? Sebab sepertinya kau itu terlalu enerjik untuk jadi Capricorn. Selain itu, Angsa Cancer, aku juga Cancer. Jadi, meski gede gengsi, setidaknya kita bisa bersatu untuk saling belajar mengalahkan ego masing-masing. Mau ya?

Gege dan Angsa yang imutnya nggak karuan.

Menyenangkan rasanya tahu ada kalian di semesta ini; bisa melihat kalian lebih dekat, meski susah jadi lekat. Nggak papa. Aku tahu konskuensinya. Dan aku ikhlas menjalaninya. Aku juga sadar bahwa ini semua akan cuma jadi kisah-kisah dalam kepala saja. Kisah yang mungkin aku bagikan dengan seseorang di masa depan. Atau mungkin ke sebuah buku? Ah, tidak. Itu terlalu berapi-api. Terpenting saat ini, asal setiap hari ada wajah kalian di internet, aku aman!

Gege dan Angsa yang tak pernah gagal memakai pakaian apapun.

Kututup surat ini dengan penggalan lirik Komang-nya Raim Laode yang kalian favoritkan itu. Semoga kalian selalu jadi Komang untuk orang yang kalian sayang, ya!

Sebab kau terlalu indah dari sekedar kata / dunia… / berhenti sejenak / menikmati indahmu.

Ya sudah. Kuharap di sana kalian baik-baik saja. Aku yakin ada banyak orang baik menjaga dengan ketat. Aku juga yakin kalian dalam lindungan Tuhan. So, semoga hari kalian menyenangkan!

Salam rindu paling hangat dariku.

 

Reshie Fastriadi.

1 comment
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *