Aku Tak Mau Kau Terkurung dalam Stigma Masyarakat Kuno

Aku tahu aku tidak dalam posisi yang tepat untuk bicara ini, tapi ketahuilah aku sangat mendukungmu untuk apapun yang sedang kau kejar atau sangat kau sukai. Aku tidak akan menciptakan tembok pemisah atas passionmu ketika kita sudah berkeluarga nanti.

Kau bisa mengejar S2-mu atau melanjutkan studymu. Atau membuat aneka kue mungkin? Atau join kelas merangkai bunga, les dansa, belajar make-up artist, menulis sebuah buku, atau jalan-jalan ke banyak situs bersejarah seperti mimpimu itu. Pokoknya kau bebas melakukan hal yang membuat harimu lebih bermakna.

Asal kau tahu saja. Justru salah satu moment paling menggairahkan buatku adalah melihatmu berkeringat mengerjakan hal yang kau sukai. Saat wajah lucumu berubah serius dan penuh ke-pusing-an. Di mana kau benar-benar yakin pada apa yang kerjakan. Dan kau bersungguh-sungguh di situ.

Aku tak mau kau terkurung dalam stigma masyarakat kuno; bahwa ketika sudah berumah tangga, urusan perempuan hanya soal dapur dan kasur.

Aku mau melihatmu berjuang untuk mimpimu sendiri. Melihatmu berdarah-darah mengejar apa yang kau yakini. Aku mau melihat kau mengikat rambut di tengah malam lalu mengerjakan tesismu sampai pagi. Dan aku mau sekali, melihat kau sibuk mengatur waktu demi bisa berkumpul dengan komunitas  Jelajah Museummu itu.

Sungguh, aku tidak keberatan sama sekali. Bahkan, tingkat sayangku bisa berlipat ganda dan tak terkendali.

Jadi, ya. Tetaplah tanamkan keyakinan di kepalamu; bahwa aku akan selalu mendukungmu atas passionmu. Atas mimpimu.

Asal kau bisa bikin kentang balado paling enak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like