Jadi kau… sedang di jam sebelas malam. Temanmu adalah desing PC, siulan cicak, dan lagu-lagu random. Angin menyelinap ke tengkuk lehermu; bikin suasana lingsir. Di sampingmu, kopi masih hangat, tapi perasaanmu mengigil.
Kau mengecek ponsel. Banyak foto masa lalu di situ. Kau ingat dia. Orang lama yang membuatmu merasa… “Sial. Dulu aku bisa sebahagia itu. Mengapa hari ini rumit sekali?”
Lalu rindu meremas kepalamu. Wajahnya me-looping di sekitarmu. Air matamu menggumpal. Belum sempat jatuh, kau menyekanya. Ya, kau tak pantas kembali padanya! Kau terlalu brengsek untuk dapat kesempatkan kedua!
Lalu kau ingat orang-orang baru; mereka terekam sebagai nama-nama yang membuatmu bingung perihal mengapa ketika kau serius, mereka menganggapmu tak serius.
“Mas, kamu itu belum siap”
Sementara itu… suara cicak makin kencang, kabar rabi berdatangaan, rindu bikin meriang, kopi tak lagi jadi penenang… kau pun diam dan menyudahi hari ini dengan; Tuhan, aku milik-Mu utuh.