Aku Ingin Jadi Pelampiasan Kesalmu

Aku ingin jadi tempatmu mengadu. Atas kesibukanmu yang kurang ajar itu. Aku ingin jadi tempat di mana kau bebas mengeluarkan kata-kata paling kasar yang kau pendam seharian. Ah, aku tahu. Kau ingin misuh kan? Kau cuma takut melakukannya.

Tapi jika kau memang nggak bisa misuh, kau bisa berteriak sekencang-kencangnyanya. Ini… kupingku siap kau buat dengung sejadi-jadinya.

Dan jangan takut. Aku tak akan menghakimi kamu masuk neraka karena itu. Sebab aku tahu rasanya, saat hidup lagi brengsek-brengseknya.

Kau juga bisa marah-marah padaku. Menjadikan aku pelampiasan kesalmu karena banyak hal tidak sesuai rencanamu. Iya aku tahu. Harimu berat kan? Maka, sekali lagi ijinkan aku meringankannya dengan memberimu kehadiranku.

Dan aku janji akan menutup mulutku. Aku akan membiarkanmu ngomel semalam suntuk. Membiarkanmu menumpahkan emosimu, sambil sesekali mengusap lembut rambut kepalamu.

Aku akan diam, sampai kau lega bernafas. Sampai kau bisa minum air putih satu gelas. Sampai akhirnya kau bisa tidur dengan pulas.

Ah, maaf aku lupa. Baru sadar aku bukan siapa-siapamu. Jadi… ya nggak jadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like
Read More

Kota-nya Dere

Suatu masa yang jauh kita sempat jadi sejoli lupa waktu. Yang dengan segala kepolosan mampu mengubah awan kota…