Lebaran kemarin tak ada pertanyaan “KAPAN RABI?” dari orang-orang komplek. Mungkin mereka bosan karena selalu kujawab sekenanya tiap lebaran.
Padahal ya, aku sudah menyiapkan jawaban paling panjang dan detail. Begini…
Kami punya rencana rabi tahun ini. Akan kami kemas dengan sederhana dan intim. Tak perlu banyak tamu undangan. Hanya teman-teman dekat yang diundang. Sebab, kami percaya itu lebih membekas ketimbang merayakannya dengan pesta pora. Lalu kami akan tinggal di Jogja. la pun mau, dengan catatan sebulan sekali harus balik ke rumah kami masing – masing untuk jenguk orang tua. Aku mengiyakan.
Sekarang kekasiku itu ada di kota sana. Berlebaran dengan sanak familynya. Tadi kami sempat video call. Dan ini pertama kalinya aku bicara dengan kedua orang tuanya. Terutama ibunya; cukup lama aku bicara. Sempat juga aku melobi ibunya untuk jangan berlebihan dalam hal resepsi perabian.
“Tak perlu banyak perayaan yang menghabiskan waktu, tenaga dan uang itu ya bu?” kataku.
Dan kau tahu? Ibunya setuju! Ah, senang mendengarnya. Aku janji juga akan mangasihi ibunya secara belebihan nanti.
Btw, lebaran kali ini kekasiku itu manis betul. Wajahnya cerah. Make-upnya slay sekali. Terus tumben kerudungnya dimiripin ninja hatori. Bikin tambah gemes. Terus kok bisa ya dia suka padaku? Heran.
Btw nama kekasihku itu adalah.. emmm mungkin kau punya usulan nama dari kekasih haluku itu?
Tulis di kolom komentar ya!