Kau tiba-tiba datang lewat runcing hujan. Aku terbang sekalian; menjelajah ke ruang pekat bernama kenangan. Di sana ada kita yang monokrom. Kau dengan raut kesal setiap aku mencubit hidungmu dan aku yang tampak bodoh karena selalu memberi air putih saat kau menstruasi. Masa-masa itu, manis ya? Kita selalu bisa menemukan tempat pulang. Menjadikan pelukan sebagai […]
Aku sedang mencari cara agar tak lantas menekan tombol like tiap kali kau mengunggah kegiatanmu atau wajah manismu di instastory. Sejujurnya, aku diterpa kebimbangan luar biasa saat kau mucul di lingkar magenta itu. Apakah aku harus terus melancarkan penetrasi ataukah berhenti. Di satu sisi aku sangat ingin mengenalmu, tapi kalau ingat respon serba singkatmu, ditambah […]
