Buka Puasa di Pantai Parangtritis Yuk!

Jadi aku punya rencana: buka puasa di Pantai Parangtritis. Entah akan sendiri atau bersamamu, aku tak tahu. Yang kutahu aku sangat ingin menunaikannya di Ramadan kali ini; mendengar sayup adzan maghrib saling bertabrakan, juga suara debur ombak yang ritmis membentur angin.

Aku akan ke warung paling ujung di bibir pantai. Kalau sore, warung itu lumayan sepi. Jadi tidak banyak distraksi. Cocok juga jadi tempat kontemplasi.

Lalu kubatalkan puasa dengan air kelapa, tempe mendoan dan udut beberapa batang. Semoga senja juga lagi manis-manisnya!

Rasanya, mungkin menyenangkan, mungkin juga tidak. Entahlah.

Yang pasti, aku harus menyiapkan diri. Menyingkirkan sejenak carut marut kepala yang beberapa minggu ini sungguh mengganggu. Juga melupakan sebentar wajah gemasmu. Sebab capek juga dibikin nggerus tiap melihat instastorymu.

Oh ya. Aku tidak berkekpektasi apa-apa selepas dari sana. Tidak berharap perasaanku membaik. Aku cuma ingin menyingkir sejenak. Memaknai Ramadan dengan mencari sisa-sisa memori hangatnya Ramadan kala itu.

Sebab, cuma itu yang bisa membuatku tetap sadar dan waras.

Juga, mungkin semacam upaya untuk mengambil jarak beberapa langkah agar tahu harus ke mana lagi kupijakkan kaki.

Agar tahu, harus ke mana lagi kutitipkan hati.

Ya sudah. Sampai bertemu di sana!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like
Read More

Sial-nya Mahalini

Hari itu kutanamkan kepastian di matamu; bahwa aku ikhlas menjadi lansia bersamamu. Bahwa aku siap membuatkanmu secangkir kopi…