Belum lama ini, kau mengirimkan gemuruh petir paling nyaring ke kepalaku. Lewat pesan singkat via WhatsApp, tiba-tiba kau pindah hati secepat kilat. Katamu kepergian tak butuh alasan. Katamu juga kepergian tak butuh kesepakatan. Kepergian layaknya bencana yang tak bisa diduga – tapi kau lupa; bencana selalu meninggalkan duka. Oh ya, pernahkah kau berpikir bahwa aku […]
Suatu hari, kau pernah cerita soal hatimu yang patah, juga perang dingin antara kepala dengan hatimu yang payah. Sebelum kau bilang kupingku adalah rumah keduamu, kau mengaku mahluk paling lunglai dengan seabrek keluhan. Juga sebelum kau bilang lenganku adalah guling keduamu, kau sukar menidurkan diri dan sering runtuh di jam 2 pagi. “Manusia cuma bisa […]


