Hai, Fatmi. Selamat Menikah

Tak ada lain harapanku selain kau bisa terus berjalan. Sebab sejak dulu, itu yang selalu kau wejangkan padaku kan? Terus saja berjalan agar tahu batas kemampuan kita.

Sekarang, kau tak lagi berjalan sendiri. Ada seseorang di sampingmu yang siap jadi penyeimbang. Ia lelaki yang beruntung –juga bertanggung jawab, katamu. Dan aku sangat bersyukur kau berani mengambil langkah itu. Kau pemberani, Fat!

Lalu, Fatmi. Layaknya sepasang suami-isteri; di depan sana kau akan dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah-masalah yang lebih sering peredanya adalah bicara. Tentu aku tahu kau sangat lihai soal itu. Dan aku sangat yakin kau bisa mengatasinya.

Oh ya. Kali ini, kau tak lagi berdoa untuk dirimu sendiri, ya? Sekarang ada orang lain yang wajib kau doakan juga. Hah! Aku cemburu! Terus maaf aku tak bisa datang. Aku sibuk. Aku tak ada waktu!

Sial kau, Fat! Bahagia selalu! Faklah! Kalau ke Jogja, jangan beritahu aku!

Terima kasih, Fatmi. Sudah menaruh banyak cerita di kepalaku. Aku suuaangat beruntung bisa mengenalmu; bertemu kamu lewat banyak kejadian menakjubkan. Jika aku diijinkan Tuhan menulis sebuah buku, namamu akan kutaruh paling atas di daftar nama-nama paling berpengaruh di hidupku. Aku janji –demi TikTok dan orang-orang yang mengagumimu.

So, sampai bertemu di semesta lain yang ungu. Sekali lagi, bahagia selalu 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like
Read More

Kentang

Akhirnya kita bertemu lagi. Dan lagi-lagi, kamu mengagetkanku. “Mas. Nanti ngopinya di sekitar sini aja, ya” katamu di…