Mari Kita ke Bukit Paralayang!

Sejak kita saling lucu-lucuan, ada satu hal yang belum kesampaian sampai sekarang; Mengajakmu ke Bukit Paralayang di Bantul. Eh atau Gunung Kidul ya? Entahlah, terpenting ada sunset paling epic di sana. Dan aku ingin menghabiskannya bersamamu; melihat wajahmu terpapar sinar orange keemasan. Ah, kau pasti manis sekali!

Kita bisa berangkat jam tiga sore. Aku yang menjemputmu. Kita naik motor aja ya! Sebab aku rindu kau mendekap tubuhku dari belakang. Btw, aku sudah pernah bilang kan, kalau dekapanmu itu adalah dekapan paling nyaman yang pernah aku rasa? 🙂

Oh ya. Kusarankan kenakan pakaian ternyamanmu. Jangan pakai sendal jinjit. Pakai sepatu aja. Sebab, jalannya agak curam di sana. Kasihan kamu nanti. Dan jangan make-up berlebih. Biasa saja… karena aku tak mau ada orang lain jatuh cinta padamu!

Kamu mau bawa air putih dari rumah? Kalau nggak mau, biar nanti aku yang bawa dari sini. Baru nanti di sana kita pesan air kelapa. Juga tempe mendoan sebagai teman obrolan hangat kita. Aku yakin angin pasti iri pada kedekatan kita. Hehe.

Terus, jangan makan dulu, ya! Nanti, kuajak mampir ke warung sate andalanku. Sate kambing sih. Enak kok. Kau pasti menyukainya! Ya meski nggak full daging semua. Tapi bukankah hidup memang tak selalu full yang enak-enak terus? Itu juga kan yang akhirnya membuat kita bisa sedekat ini? 🙂

Eh, udah mau jam tiga nih. Kau sudah siap?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like
Read More

Kota-nya Dere

Suatu masa yang jauh kita sempat jadi sejoli lupa waktu. Yang dengan segala kepolosan mampu mengubah awan kota…