Akhirnya, aku memilih blok tengah: antara kamu dengan kekasihmu. Aku memilih untuk menampilkan diriku sebagai orang yang tak peduli dengan umbaran kebahagian kalian.
Tentu, ada rasa malas di hati kecilku yang… sudahlah kamu tak perlu tahu Tak ada yang bisa kutuntut juga toh? Dan aku juga tak berhak mendoktrinmu dengan kehendakku. Kau bebas bahagia
dengan siapa pun. Kau bebas mencurahkan hari-hari beratmu dengan siapa pun. Kau bebas mengirim pap paling lucumu ke siapa pun.
Aku akan tetap santai menikmati situasi ini.
Sebab mungkin, benar kata-kata yang tak sengaja kutulis di grup bapak-bapak berumur 30 tahun yang belum menikah itu…
“Kadang ada perasaan yang gak harus diungkap. Gak harus dia tahu meski di umur kita ini selalu butuh kepastian. Mungkin memendam perasaan itu adalah semacam terapi, agar tetap sadar agar tetap sadar bahwa tidak semua hal harus didapat”