Kau akhirnya ke Jogja –tentu selepas didekap drama-kerja luar biasa. Kau memilih kereta malam dan tiba saat pagi merekah. Sementara di bangku paling ujung stasiun, aku sibuk menata degup jantung. Ya, ini adalah pertemuan pertama kita. Akan lucu kalau aku terlihat dungu. Jadi, aku akan menyambutmu dengan jabat tangan penuh rindu, saja. Kau hanya punya […]
Akhirnya kita tak lagi menguarkan rindu lewat WhatsApp atau sleep-call di malam-malam panjang. Akhirnya, kita, dimampukan untuk memecah celengan rindu. Malam itu sedikit gerimis, kau datang dengan genggaman tangan dan senyum paling sumringah. Ah, binar matamu masih seperti di ingatanku; hangat dan teduh. Angle kirimu masih yang terbaik! Kita menghabiskan hari dengan mengitari kota. Sedikit […]
