“Gue akan lebih amaze sama perempuan yang sibuk bolak-balik psikolog atau ngoleksi buku parenting sebelum menikah. Maksud gue, itu lebih penting dari sekedar biaya sewa gedung atau catering kan? Ini bukan soal perayaan satu hari lu sama pasangan lu. Ini soal masa depan lu. Sebab lu gak tau ada jebakan apa aja di depan sana. […]
Jadi kau… sedang di jam sebelas malam. Temanmu adalah desing PC, siulan cicak, dan lagu-lagu random. Angin menyelinap ke tengkuk lehermu; bikin suasana lingsir. Di sampingmu, kopi masih hangat, tapi perasaanmu mengigil. Kau mengecek ponsel. Banyak foto masa lalu di situ. Kau ingat dia. Orang lama yang membuatmu merasa… “Sial. Dulu aku bisa sebahagia itu. […]


